September 29, 2024

Sustanomics.net

Sustanomics.net

Manfaat 6 Fitur Andalan untuk Berkendara Saat Hujan Menyerang

Manfaat 6 Fitur Andalan untuk Berkendara Saat Hujan Menyerang

 

 

Mengemudi waktu hujan tidak sama dengan mengemudi seperti umumnya. Perlu fokus tinggi untuk meluncur di tengah-tengah hujan. Kecuali visibility menyusut, banyak factor external yang penting diamati, seperti keadaan kubangan air yang dapat tutup lubang atau suara bising rintik hujan yang kerap mengusik penyesuaian dengan lingkungan luar.

Penting diingat berkendaraa waktu hujan membuat jarak pengereman kendaraan kita jadi menyusut hingga perlu kesiagaan spesial. Kerap pendar lampu dari mobil lain mengusik serta ada pula yang memusingkan karena kedipan lampu hazard.

Mujur kendaraan-kendaraan keluaran terkini telah diperlengkapi bermacam tehnologi serta feature yang dapat memberi ‘perlindungan’ hadapi hujan. Perangkat itu disiapkan supaya Anda dapat mengemudi saaat hujan bertambah baik. Minimal kurangi kekuatan serta resiko kecelakaan.

Di bawah ini piranti yang paling menolong waktu keadaan hujan.

Seluruh mobil pastinya diperlengkapi dengan wiper yang bekerja menepis air hujan di kaca depan. Beberapa mobil sekarang ditambah lagi rain sensor. Hingga saat hujan turun kita tidak perlu repot hidupkan tuas wiper serta mengendalikan kecepatannya. Sensor hujan ini akan automatis membaca intensif hujan untuk tentukan kecepatan wiper.

Disamping itu, beberapa mobil diperlengkapi dengan wiper belakang. Hujan lebat serta cipratan air kotor membuat kaca belakang mobil tidak tembus pandang. Ini tentu saja beresiko sebab kita tidak dapat menyaksikan keadaan ada di belakang kendaraan. Pakai wiper belakang untuk mengusap kotoran dan air pada kaca belakang. Seharusnya tidak meremehkan feature ini, walau kadang dipandang remeh.

Hujan lebat atau bahkan juga kabut membuat penerangan di depan menyusut. Lampu kabut alias foglamp bukan hanya jadi hiasan bumper. Lampu ini bekerja memberi tambahan sinar supaya visibility kita di depan lebih bagus. Sedang lampu kabut sisi belakang bekerja memberi sinyal ke pengendara lain.

Oh iya, waktu hujan, “haram” hukumnya memakai lampu hazard. Karena dapat memusingkan pengendara lain. Lampu itu cuman dipakai waktu mobil stop serta genting.

Curahan hujan tingggi ditambahkan jeleknya drainase jalan memunculkan kubangan air. Kelihatannya jadi hal wajar didapati di jalanan Ibu Kota. Berikut peranan kontrol traksi. Dia bergungsi jaga perputaran roda. Waktu jalan licin, seringkali traksi roda menyusut, hingga bisa memengaruhi pengaturan mobil. Sering berlangsung oversteer atau understeer.

Feature ini bisa kurangi tanda-tanda itu. Metode selekasnya mengetahui tanda-tanda selip pada roda serta kurangi saluran tenaga. Terhitung mengimplementasikan rem secara automatis untuk kembali lagi memperoleh traksi.

Kubangan air serta jalanan yang licin membuat performa pengereman tidak optimal. Kerap berlangsung mobil “nyelonong” susah teratasi. Sekarang ini ABS alias anti-lock braking sistem telah umum disisipkan.

Langkah kerjanya, sensor mengetahui tanda-tanda rem yang mengamankan. Selanjutnya metode kurangi desakan rem serta roda bisa kembali lagi berputar-putar, sambil lagi lakukan pengereman. Proses ini dikerjakan berkali-kali sampai mobil betul¬benar stop. Hasilnya, jarak pengereman pada keadaan basah juga lebih pendek bila dibandingkan mobil non-ABS.

Dalam kata lain feature ini menahan ban mengamankan hingga mobil masih dapat dikontrol serta meminimalkan mobil terpeleset.

Pada konsepnya ESP (Electronic Stability Programme) atau ESC adalah peningkatan dari kontrol traksi. Dia bekerja memakai sensor, mampu menganalisa pergerakan lingkar setir, putaran roda, sampai gerakan body mobil. Bila kendaraan di rasa berubah dari arah semestinya. Karena itu metode bereaksi serta mengendalikan desakan rem yang lain pada ke-4 roda. Pada keadaan hujan, ESP benar-benar menolong.

Feature ini ialah pemanas yang mempunyai tujuan hilangkan embun dibagian kaca. Ketidaksamaan suhu di antara kabin mobil dengan udara luar sering membuat kaca mobil berembun. Ini mempunyai potensi mengusik penglihatan Anda ke jalan.

Feature ini terdiri dua, yaitu untuk kaca depan serta kaca belakang. Langkah kerjanya juga berlainan. Pada kaca depan umumnya keluarkan udara panas. Sedang kaca belakang umumnya lewat komponen panas berupa kawat. Pekerjaan sama-sama, menguapkan embun. Bila hujan sudah stop serta kabut di kaca sudah raib, janganlah lupa mematikan feature ini ya. Sebab bila tidak berpengaruh pada kaca mobil.

BMKG mengingati masyarakat supaya siaga pada peluang berlangsungnya musibah alam dampak dari cuaca berlebihan. Musibah alam dapat barupa banjir dampak hujan deras, sampai puting beliung.

error: Content is protected !!